ven yang dikemas Om Kiki Hoki dan kawan-kawan ini dimulai tepat pukul
10.00. Lomba dibuka GM Galamedia, Bapak Ilal. Sebelumnya tim juri BnR
menjalani prosesi penyumpahan, untuk memastikan kinerja mereka lurus.
Tiga sesi awal yang digelar panitia adalah Lovebird A Merah Putih (MP), Murai Batu Ebod Joss, serta Anis Merah MP. Kemunculan lovebird Kusumo milik H Sigit WMP Klaten di sesi pembuka benar-benar menjadi hiburan tersendiri bagi penonton maupun peserta lainnya, bahkan sejumlah kru panitia.
Kusumo yang menjadi andalan WMP SF Klaten langsung tampil ngotot sejak awal. Selain rajin bunyi, sang fenomenal ini juga memiliki ngekek panjang. Kinerjanya benar-benar maksimal.
Tim juri pun tidak ragu-ragu menancapkan bendera koncer A di bawah gantangan nomor 13, tempat Kusumo digantang. Nomor yang selama ini kerap dipercaya sebagai angka sial, justru menjadi angka keberuntungan bagi Kusumo.
Pada sesi kedua, murai batu Gobi andalan Om Yadi Suzuki (Cirebon) juga tampil menawan. Seluruh lawan mampu disingkirkannya, sehingga trofi juara pertama pun berhasil diraihnya.
Bandung masih menjadi kandang macan di kelas anis merah. Hal ini terlihat pada Kelas Merah Putih yang full (77) gantangan. Dalam persaingan sangat ketat itu, anis merah Blue Saphire milik Om Sien Rony SF Surabaya tampil sebagai juara pertama.
Blue Saphire sebelumnya merupakan milik Mr Kusman (Ciamis). Usai menjuarai kontes Britama Cup di Bandung (6/12), burung ini langsung ditake-over Om Sien Ronny dengan mahar Rp 250 juta.
Tidak hanya itu, kicaumania lawas yang sukses comeback di arena lomba ini juga “melipat” lovebird Ambassador seharga Rp 110 juta. Burung ini dibelinya dari Om Ade Sulistio (KKLB Bandung) yang juga pemilik lovebird Jalal.
Saat tulisan ini dibuat, sesi keempat (Kenari Standar Kecil Merah Putih) baru saja selesai. Pemenang di kelas ini adalah kenari Vixion milik Om Rizal / Om Tedy dari Bandung. (Waca)
Update pukul 15.00:
Semoga bermanfaat.
Tiga sesi awal yang digelar panitia adalah Lovebird A Merah Putih (MP), Murai Batu Ebod Joss, serta Anis Merah MP. Kemunculan lovebird Kusumo milik H Sigit WMP Klaten di sesi pembuka benar-benar menjadi hiburan tersendiri bagi penonton maupun peserta lainnya, bahkan sejumlah kru panitia.
Kusumo yang menjadi andalan WMP SF Klaten langsung tampil ngotot sejak awal. Selain rajin bunyi, sang fenomenal ini juga memiliki ngekek panjang. Kinerjanya benar-benar maksimal.
Tim juri pun tidak ragu-ragu menancapkan bendera koncer A di bawah gantangan nomor 13, tempat Kusumo digantang. Nomor yang selama ini kerap dipercaya sebagai angka sial, justru menjadi angka keberuntungan bagi Kusumo.
Pada sesi kedua, murai batu Gobi andalan Om Yadi Suzuki (Cirebon) juga tampil menawan. Seluruh lawan mampu disingkirkannya, sehingga trofi juara pertama pun berhasil diraihnya.
Bandung masih menjadi kandang macan di kelas anis merah. Hal ini terlihat pada Kelas Merah Putih yang full (77) gantangan. Dalam persaingan sangat ketat itu, anis merah Blue Saphire milik Om Sien Rony SF Surabaya tampil sebagai juara pertama.
Blue Saphire sebelumnya merupakan milik Mr Kusman (Ciamis). Usai menjuarai kontes Britama Cup di Bandung (6/12), burung ini langsung ditake-over Om Sien Ronny dengan mahar Rp 250 juta.
Tidak hanya itu, kicaumania lawas yang sukses comeback di arena lomba ini juga “melipat” lovebird Ambassador seharga Rp 110 juta. Burung ini dibelinya dari Om Ade Sulistio (KKLB Bandung) yang juga pemilik lovebird Jalal.
Saat tulisan ini dibuat, sesi keempat (Kenari Standar Kecil Merah Putih) baru saja selesai. Pemenang di kelas ini adalah kenari Vixion milik Om Rizal / Om Tedy dari Bandung. (Waca)
Update pukul 15.00:
Lovebird Kusumo sudah mencetak
hattrick. Setelah menjuarai Kelas Merah Putih A, Kusumo juga tak
terkalahkan di Kelas Hoki dan Kelas Ebod Joss.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar